Pemerhati Anak Ingatkan Bahaya Permainan Lato-Lato, Orang Tua Wajib Waspada
loading...
A
A
A
JAKARTA - Permainan lato-lato tengah digandrung masyarakat Indonesia, terutama anak-anak. Banyak yang menilai jika permainan ini bisa menimbulkan dampak negatif untuk si pemainnya.
Menurut pemerhati anak Retno Listyarti, permainan lato-lato dapat memberikan dampak buruk pada fisik anak. Di mana, saat anak bermain Lato-lato dengan tidak benar, bisa merasakan rasa sakit, akibat terpukul bola lato-lato.
Kemudian, tangan anak bisa membiru atau membengkak. Bahkan banyak kasus yang terjadi jika bola lato-lato bisa pecah, karena dimainkan terlalu kencang, hingga pemukulan saat berselisih di antara teman.
Baca juga: Arsy Hermansyah Tangannya Lebam Gegara Main Latto-latto, Atta Halilintar: Makanya Mainin yang Matic
"Permainan lato-lato bisa menimbulkan bahaya. Kedua, bila bolanya pecah maka akan berpotensi kuat menimbulkan cedera pada anak, karena sepihannya bisa mengenai wajah dan mata seperti terjadi di Kota Baru," ungkap Retno dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/1/2023).
"Ketiga, jika talinya putus, maka bolanya bisa membentur tubuh atau benda lain di sekitarnya. Lato-lato juga bisa dipukulkan ke sesama teman bermain jika saat bermain terjadi perselisihan," lanjut dia.
Permainan lato-lato sendiri sudah dikenal sejak dulu, sekitar 1990-an, terutama di Sulawesi Selatan. Disebut lato-lato karena dalam bahasa Makassar permainan ini menimbulkan suara ketukan.
Di era sekarang, permainan ini menjadi hits kembali, lantaran banyak orang yang mengunggah di media sosial, bahkan diperlombakan.
Baca juga: Gibran Larang Jan Ethes dan Lembah Manah Main Lato-Lato
Untuk diketahui, permainan yang terlihat mudah ini ternyata membutuhkan konsentrasi sangat tinggi untuk memainkannya. Pasalnya, lato-lato dimainkan dengan cara mengadu dua bola agar bisa mengeluarkan bunyi.
Lihat Juga: Liliana Tanoesoedibjo Apresiasi Penyelenggaraan Kiko Wonders Day, Mampu Gali Kreativitas Anak
Menurut pemerhati anak Retno Listyarti, permainan lato-lato dapat memberikan dampak buruk pada fisik anak. Di mana, saat anak bermain Lato-lato dengan tidak benar, bisa merasakan rasa sakit, akibat terpukul bola lato-lato.
Kemudian, tangan anak bisa membiru atau membengkak. Bahkan banyak kasus yang terjadi jika bola lato-lato bisa pecah, karena dimainkan terlalu kencang, hingga pemukulan saat berselisih di antara teman.
Baca juga: Arsy Hermansyah Tangannya Lebam Gegara Main Latto-latto, Atta Halilintar: Makanya Mainin yang Matic
"Permainan lato-lato bisa menimbulkan bahaya. Kedua, bila bolanya pecah maka akan berpotensi kuat menimbulkan cedera pada anak, karena sepihannya bisa mengenai wajah dan mata seperti terjadi di Kota Baru," ungkap Retno dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/1/2023).
"Ketiga, jika talinya putus, maka bolanya bisa membentur tubuh atau benda lain di sekitarnya. Lato-lato juga bisa dipukulkan ke sesama teman bermain jika saat bermain terjadi perselisihan," lanjut dia.
Permainan lato-lato sendiri sudah dikenal sejak dulu, sekitar 1990-an, terutama di Sulawesi Selatan. Disebut lato-lato karena dalam bahasa Makassar permainan ini menimbulkan suara ketukan.
Di era sekarang, permainan ini menjadi hits kembali, lantaran banyak orang yang mengunggah di media sosial, bahkan diperlombakan.
Baca juga: Gibran Larang Jan Ethes dan Lembah Manah Main Lato-Lato
Untuk diketahui, permainan yang terlihat mudah ini ternyata membutuhkan konsentrasi sangat tinggi untuk memainkannya. Pasalnya, lato-lato dimainkan dengan cara mengadu dua bola agar bisa mengeluarkan bunyi.
Lihat Juga: Liliana Tanoesoedibjo Apresiasi Penyelenggaraan Kiko Wonders Day, Mampu Gali Kreativitas Anak
(nug)